Dulu saat aku lulus SMA dan ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi perasaan begitu santainya. Saat itu aku berpikir yang terpenting aku belajar sebanyak-banyaknya dan banyak mendekatkan diri pada Allah. Aku begitu yakinnya bahwa pasti akan di terima masuk di salah satu Universitas Negeri Favorit di Yogyakarta. Dan alhamdulillah ... akhirnya aku bisa menjadi salah satu mahasiswa di Perguruan tinggi idamanku itu yaitu UGM. Orang-orang terdekatku pada pesimis aku bisa lolos ujian UMPTN (sekarang istilahnya SBMPTN). Surprise !!! ibuku sendiri saja sampai kaget luar biasa saat mengetahui namaku tertulis di dalam koran ... kalo sekarang sih udah jamannya internet, nggak model pake koran lagi :D
Tapi ... sekarang saat anakku sudah lulus SMA dan ingin melanjutkan perguruan tinggi, kenapa aku mersakan galau yang luar biasa. Semakin mendekati hari H test SBMPTN hatiku makin tidak karuan. Apalagi saat melihat anakku yang mengeluh bahwa banyak soal-soal yang tidak mampu dia pecahkan. Aku pun hanya bisa menasihatinya ... "udahlah tidak usah stress, ntar malah bisa bikin ngga konsentrasi lho saat mengerjakan soal". Padahal dalam hatiku galau tidak karuan, galau segalau-galaunya alias galau tingkat dewa ... hahaa. Inikah rasa yang pernah dirasakan oleh ibuku dulu saat aku sedang berjuang untuk masuk perguruan tinggi negeri dulu ???? Ahhhh sayang sekali aku tidak bisa menanyakannya pada ibuku, karena ibuku sudah tiada.
Ya Allah ... tolonglah anakku, berilah petunjuk padanya di saat mengerjakan soal-soal di tanggal 31 mei 2016 besok. Ya Allah .. aku hanya bisa berkeluh kesah kepadamu, aku tidak mau berkeluh kesah pada orang-orang di sekitarku tentang kegalauan yang sedang aku hadapi ini. Ya Allah .. tenangkanlah anakku, aku dan suamiku.
Galau ... galau ... galau ... hahaaa