Laman Blog

Thursday, August 28, 2014

Eksotisnya Pantai Drini

Salah satu sisi eksotisnya pantai Drini
   
       Hari minggu yang ngelangut, pagi itu aku cuma bisa manyun aja di depan laptop, bingung mau ngapain.Tiba-tiba HPku berbunyi, ternyata dari adikku dan dia mau ngajakin jalan-jalan ke pantai. Setengah jam kemudian adikku bersam anak-anak dan suaminya datang. Wah kebetulan banget nih ... bisa foto-foto untuk ikutan kontes ngeblog yang diadain Liang Teh Cap Panda dong. Langsung deh aku semangat banget ngett ngetttt. Yang penting kagak boleh lupa bawa kameranya dulu, cuma itu yang ada dalam pikiranku saat itu.

        Eng ing eeeeeng ... setelah persiapan dalam waktu yang singkat, berangkatlah kita ke pantai. Nggak tahu mau ke pantai yang mana nih, yang pasti kita mau kepantai di daerah Gunung Kidul aja. Pantai-pantai di sana terkenal keeksotisannya lhooo, kita disana ngga hanya melulu cuma ngeliat ombak dan pasir. Pantai di Gunung Kidul pemandangannya lain dengan pantai yang ada di daerah Yogyakarta lainnya (Bantul dan Kulon Progo). Pantai di daerah Gunung Kidul ini kita bisa menikmati pemandangan alam berupa bukit batu karang yang di atasnya ditumbuhi tanaman-tanaman juga, bahkan ada juga pantai yang memungkinkan kita berburu binatang-binatang laut seperti ikan kecil, kuda laut, landak laut dll.
        Wkwkkkk .. berhubung yang ada dalam pikiranku cuma kamera dan kamera, sampai-sampai pas di dalam mobil aku ngecek tas, ternyata aku ngga bawa baju ganti dan topi. Jadi sesampai di pantai nanti aku ngga bisa main air dong.  Haahaaa .. tak apalah yang penting dapet fotonya dulu, masalah keinginan yang lain di pending dulu :D.
          Sekitar satu setengah jam kemudian sampailah kita di depan gerbang masuk wisata pantai, yang pastinya ada peron untuk membayar retribusi. Ada banyak pilihan pantai dari gerbang masuk ini. Kita cuma bayar Rp 10.000,- / orang dan bisa masuk ke beberapa pantai yang ada disekitarnya dan bila kita masuk ke pantai tinggal membayar uang parkir saja. Pantai yang bisa kita jadikan tujuan ada banyak lhoo, ada pantai Baron, Kukup, Krakal, Sepanjang, Indrayani, Sundak, Siung, Watu Kodok, Drini dan lain-lain. Kita akhirnya memilih pantai Drini sebagai pantai tujuan, alasannya apa ??? karena kita belum pernah kesana .. simple kan .. hahaaa.
           Lokasi pantai Drini ini dari jalan utama agak masuk juga, tapi untung saja akses jalannya bagus karena sudah di aspal dan tidak berlubang-lubang. Tapi memang jalannya tidak begitu lebar, maka kalau pas kebetulan bersimpangan dengan bus Pariwisata yang bodynya besar-besar itu kita yang pakai mobil yang bodynya lebih kecil harus mengalah. Kebetulan hari itu pas hari libur, makanya kita sempat beberapa kali bersimpangan dengan bus-bus pariwisata. Dalam membawa mobil pun kita harus super hati-hati, karena jalanan di daerah Gunung Kidul ini banyak naik turun dan berkelok-kelok. Itulah salah satu keasyikan kalau kita jalan-jalan di Gunung Kidul. Dan kalau jalanan yang kaya' begini ini yang paling merasakan efek negatifnya adalah yang duduk di bagian belakang , karena perut terasa dikocok-kocok dan bila parah akan mabuk .. itulah yang dialami anak saya ... hahaaa. Bila kita kebagian tempat duduk dibagian belakang, sepertinya tidur pulas itu lebih baik daripada melek tapi mabuk kendaraan.

Hamparan pasir putih dan perahu nelayan disepanjang pantai Drini

        Beberapa menit kemudian sampailah kita di tempat parkir pantai Drini. Wowww ... begitu mata memandang ke arah selatan terlihat hamparan pasir putih di depan mata. Karena pasir disini putih maka pemandangannya terlihat sangat cerah. Dan di pantai ini kita bisa menemukan perahu-perahu yang biasa digunakan oleh nelayan mencari ikan. Sayang sekali kita sampai di pantai pas siang hari, seandainya saja agak pagi kita bisa menyaksikan para nelayan yang pulang dari tengah llautan dan bisamembeli ikan laut segar hasil tangkapan mereka. Yah tak apalah, toh kita juga bisa merasakan masakan ikan laut yang ada di warung-warung sekitar pantai. Berhubung kita sampai di pantai pas banget dengan jamnya makan siang, kita lansung menuju salah satu warung yang terdekat dengan tempat parkir. Nama warung makan yang kita tuju adalah Warung Makan Bu Mandung. Menu makannya so pasti ngga jauh-jauh dari seafood dong, ada ikan bakar, ikan asam manis, ikan bumbu lombok ijo, cumi asam manis, cumi goreng tepung, cumi lombok ijo, udang bakar, udang asam manis, udang goreng tepung dll ... kalau disebutin semuanya ntar kepanjangan :D. Minuman yang tersedia seperti diwarung-warung makan pada umumnya.


Warung Bu Mandung, salah satu warung makan yang ada di pantai Drini
Pesan makanan di sini tidak ada model per paket, tapi per menu. Akhirnya kita berenam memesan makanan yang berbeda-beda. Alasannya supaya bisa merasakan berbagai masakan Warung makannya Bu Mandung ini. Ternyata nunggu matangnya makanan pesanan kami itu agak lama juga lho, maklum deh soalnya kan masaknya secara dadakan dan yang pesan banyak, jadi intinya kita harus sabar menanti .. hihiii. Sambil menunggu pesanan selesai kita pun akhirnya sholat dhuhur dulu. Alhamdulillah selesai sholat makanan pesanan kita pun sudah siap di gazebo yang ada di depan warung makan. Hmmm .. air liurku mengalir melihat udang goreng tepung pesananku. Tanpa menunggu lama aku pun langsung mencomot satu. Udang segar yang di goreng emang terasa lebih enak yaaa, tapi kenapa tepungnya agak alot .. gkgkkkk.
        Untuk urusan rasa masakan di Warung Bu Mandung ini, secara pribadi saya menilainya standar aja sih rasanya. Tapi berhubung suasana pantainya mendukung untuk makan banyak dan kami semua merasakan kelaparan yang luar biasa, terpaksa dengan senang hati kami pun rame-rame menghabiskan nasi satu bakul penuh.  Memang sih makan itu paling enak kalau lauknya lapar, alasan nih biar di halalkan makan banyak ... padahal emang perutnya pada kaya' karung :P :D


Daftar menu masakan khas laut dan aneka minuman
        Supaya suasana pantainya semakin kental kita pun memesan minumnya Kelapa muda. Kelapa mudanya benar-benar pas lhoo kadar kemudaannya, maksudnya ngga terlalu muda dan ngga ketuaan, jadi daging kelapa mudanya empuk kenyal ... matappppp pokoknya. Kelapa muda disini disajikan tanpa es, sirup ataupun embel-embel lainnya .. jadi polos kelapa muda yang sebenarnya. Air kelapa mudanya itu lho di lidah terasa krenyess krenyesss.

Menikmati kelapa muda di Gazebo depan warung makan

        Setelah kenyang kita pun jalan-jalan berpencar sesuai selera masing-masing. Aku yang sejak pertama penasaran denga bukit batu karang yang ada disisi barat dan timur pantai pun akhirnya memutuskan jalan-jalan ke bukit kecil yang ada disisi barat. Eitsss tapi sebelum jalan biar fresh aku minum Liang Teh Cap Panda dulu dong. Heheee namanya juga dipantai ya, anginnya itu lhooo kuencengnyaaaa ... mau minum aja sampai susah :D.


Minum Liang Teh Cap Panda dulu achhh ... tapi anginnya kenapa
genit gini,,, hihihiiiii 
Akhirnya kulangkahkan kaki ini bersama anakku ke arah bukit karang yang ada di sisi barat pantai. Semakin dekat dengan bukit itu, rasa penasaran ini makin menjadi-jadi. Aku sudah membayangkan nyampai di atas bukit itu lalu turun ke batu karang yang lebih kecil yang ada di sebelah selatan bukit itu ... wiiiii pasti seruuuu baget deh. Itu lhooo batu karang kecilnya kelihatan di foto.

Bukit kecil di sisi barat pantai yang membuatku penasaran
        Naik ke atas bukit ini ternyata tidak membutuhkan tenaga ekstra kok, karena sudah di buatkan tangga dari bambu. Saat melihat tangga bambu itu aku sebenarnya agak ragu juga sih, kuat ngga yaa kalau di naikin aku dan anakku yang berat badannya di atas 70 kg ini. Karena penasaran akhirnya aku putuskan tetap naik, toh kalau seandainya tangga itu tiba-tiba roboh saat aku naiki ada banyak orang disekitar pantai, dan semoga mereka dengan iklas mau menolongku .. heheee


penampakan tangga untuk naik bukit dari kejauhan
       Saat aku sudah ada di dekat tangga ternyata baru tahu bahwa kalau kita naik bukit lewat tangga itu harus membayar Rp. 2000,- per orang. Wallaaahhh tak kirain gratis ... hihihiiiii ... ternyata harus bayar ya :D. Yach daripada aku harus cari jalan lain dan harus memanjat dan merangkak di bukit lebih baik bayar saja deh. Untung saja aku bawa uang, kalau ngga harus balik lagi dong. Tapi ternyata tangga itu dijaga kalau pas hari libur saja, dan karena aku ke pantai ini hari minggu maka harus bayar. Mungkin kalau diluar hari libur yang mau jaga tangga malas ya, soalnya yang naik paling cuma beberapa orang saja, jadi ngga imbang antara capek dengan penghasilannya .. heheee.
Penampakan tangga dari dekat

Mas yang menjaga tangga
        Setelah membayar pada penjaganya aku dan anakku pun naik pelan-pelan. Wah ternyata apa yang aku kawatirkan tidak terjadi, tangganya kuat banget kok, ngga ada acara goyang-goyangan pula. Ngga pakai lama sampailah aku di atas bukit itu. Wowww ternyata di atas bukit itu juga ada gazebo-gazebo yang bisa untuk duduk santai sambil menikmati pemandangan pantai yang indah. 

Gazebo di atas bukit yang bisa kita gunakan untuk menikmati
pemandangan pantai yang indah

Di atas bukit ini isinya batu-batu karang yang warnanya sudah kehitaman dan pohon-pohon yang biasa hidup di daerah pantai. Nama tanamannya sendiri aku ngga tahu, yang aku tahu cuma yang pohon pandan ..maklum ya aku kan bukan ahli vegetasi (wkwkk ngeles nih :P ), Walaupun kita ada di atas batu karang, ternyata jalanannya sudah di tata dengan bagus kok. Ada jalan kecil yang mirip jalan setapak untuk menuju arah selatan. Memang sih jalan setapaknya ngga mulus tapi setidaknya kita bisa jalan dengan lebih santai tanpa takut terpeleset pecahan batu karang yang berceceran di bukit itu.

Jalan setapak di atas bukit

        Dari atas bukit ini keeksotisan pantai Drini ini akan terlihat semakin jelas. Saat kita melihat kearah timur terlihat jelas sekali bukit batu karang yang ada ditengah-tengah pantai, yang seolah-olah membelah pantai itu menjadi dua bagian, yaitu sisi timur dan barat. Di atas batu karang yang membelah pantai itu terdapat bangunan gardu pandang, seperti yang terlihatt pada foto dibawah ini. Kalau ingin naik ke gardu pandang itu kita juga harus naik bukit kecil itu, dan haus bayar juga lhooo ... makanya seandainya kapan-kapan ke pantai Drini bawa uang 2 ribuan ya khusus untuk bayar naik tangganya. Walaupun bayar tetap ngga rugi lhooo .. karena kita bisa menikmati pemandangan alam yang indahnya luar biasa. Apalah artinya uang 2 ribu dibandingkan dengan sebuah pengalaman bisa melihat pemandangan yang indah ini. Aku pun ngga lupa mengabadikan saat aku santai duduk diatas bukit sambil menikmati kesegaran Liang Teh Cap Panda dan menikmati pemandangan pantai yang indah ... kerennnn kan pemandangannya. Fotonya yang ada dibawah itu tuhhh .. so sweet kan ..:D :D :D

Melihat keeksotisan pantai Drini sambil menikmati
Liang Teh Cap Panda ... segerrrrr :)

         Saat jalan ke arah selatan sampailah aku ke arah batu karang kecil di sebelah selatan bukit. Aku yang tadinya ingin turun ke batu karang kecil itu akhirnya mengundurkan diri dengan hormat. Sumpah ... kali ini aku ngga punya nyali. Takut terpeleset dan nyemplung ke laut. Tahu ngga apa penyebab utamanya??? karena sudut kemiringan tangga bambunya sangat kecil. Belum lagi takut ngga kuat dengan hembusan angin yang sangat besar. Bayangkan saja, saat di atas bukit ini kita seolah-olah seperti akan diterbangkan oleh angin pantai yang begitu besar. Kamera yang kita pegang saja bisa goyang-goyang sendiri saat kita pegang. Trus gimana kalau kita harus konsentrasi menuruni tangga bambu yang sudut kemiringannya kecil, udah itu kena angin pantai yang kencang lagi ... Udahhh deh menyerah aja aku, soalnya ngga punya nyawa cadangan .. hahaa .. . Akhirnya aku cuma bisa mengabadikan batu karang yang ingin kupijak itu. Mayan lah ada kenang-kenangan fotonya saja, daripada ngga punya jejak sama sekali .. wkwkkk. 

Tangga bambu untuk menuju batu karang di selatan bukit

        Saat kita melihat ke arah selatan bukit akan terlihat Pantai yang betetanggaan dekat dengan pantai Drini, yaitu pantai Watu Kodok. Sebenarnya kalau kita mau turun ke arah barat bukit pun bisa nyampai di Pantai Watu Kodok lhooo ... dan akses jalan yang berupa jembatan bambu pun sudah disediakan (lihat tuh jembatan bambunya terlihat di foto, posisinya di belakang pepohonan yang aku tandai dengan kotakmerah). Tapi aku merasa malas saja melihat jalannya yang kelihatannya agak jauuuuhhh. Belum lagi ntar jadi bahan pencarian adikku dan suaminnya, seandainya tahu keadaan di atas bukit sih aku mungkin udah ngomong duluan pas di Warung makan tadi. Tapi apa daya, ya udah lain kali saja aku akan berkunjung ke pantai Drini dan mau puas-puasin berpetualangnya. Semoga bisa terwujud yaa ... Aaminn :)




      Seandainya pas kita jalan-jalan di atas bukit perut kita merasa lapar atau haus dan kebetulan tidak membawa bekal, ada juga lho warung diatas bukit ini. Warungnya memang sangat sederhana dan yang dijual pun makanan yang sederhana juga. Ada Aneka gorengan, snack kemasan, mie instant goreng atau rebus, es teh / teh panas, es jeruk / jeruk panas. Pokoknya makanan di warung ini ngga neko-neko, yang penting bisa untuk mengganjal perut dan menghilangkan dahaga.  Sayangnya aku lupa mengabadikan makanan dan minuman yang dijual di warung ini, habisnya tadi keasyikan makan gorengannya .. heheee. Tapi untung saja masih ada foto penampakan warungnya dari jauh. 
Warung yang ada di atas bukit batu karang
Setelah kenyang makan gorengan aku pun memutuskan untuk turun bukit, rasanya udah puas bisa berpetualang sejenak di bukit kecil ini. Sungguh aku merasa sangat berkesan dengan bukit kecil ini, dan aku masih mempunyai keinginan untuk kembali lagi menaikinya dan berfoto-foto ria bersama  saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku yang pada suka narsis, tapi kalau pada punya waktu sihhh :D  :P

Main pasir adalah salah satu pilihan untuk anak-anak
      Setelah menuruni tangga terlihat banyak orang yang pada main di dekat bukit. Anak-anak kecil pada mainan pasir putih sambil berlari-larian. Upssss tiba-tiba ombak besar datang. orang-orang pada berlari ke arah utara untuk menyelamatkan diri dari ombak besar itu. Bahaya juga lhooo karena kalau kita tidak waspada bisa terbawa ombak. Untung saja keponakanku tadi pas berdiri di dekat bapaknya jadi bisa dipegang kuat-kuat dan ngga terbawa ombak yang lumayan besar tadi.


Bagi yang malas turun ke pantai bisa menikmati
pemandanagan dan suasana pantai
sambil nyantai di gazebo
      Karena ombaknya besar pengunjung pantai pun akhirnya memutuskan untuk menyudahi main air dipantai. Untuk menikmati pemandangan di pantai ini kita bisa duduk-duduk di gazebo. Duduk di gazebo ini ngga harus bayar kok, emang masyarakat Gunung Kidul lebih tidak mata duitan dibandingkan masyarakat pantai lainnya yang ada di sekitar Yogyakarta, mereka masih punya rasa tepo seliro yang besar. Ini sih pendapatku secara pribadi, soalnya aku bandingkan dengan saat aku ke salah satu pantai yang ada di Bantul. Masa kita cuma numpang duduk di gubuk yang udah jelek aja diharuskan beli makanan / minumannya. Padahal waktu itu bukan hari libur dan pengunjungnya sedikit banget. Weelleehhhh kok segitunya yaa, padahal aku ke pantainya itu barengan sama temenku yang rumahnya ada di sekitar pantai itu juga lho. Akhirnya dengan berat hati kita menyodorkan beberapa uang ribuan. Ups kok malah ngomongin kejelekan orang yaa ... STOP !!! dosa kaleee :D

senangnya bisa melihat dan memegang perahu


      Karena takut ombak besar akhirnya keponakanku yang tadinya main air di pantai pun akhirnya memilih main-main didekat perahu-perahu nelayan yang ada di dekat gazebo tempat kami makan siang tadi. Dasar anak kecil, bisa memegang kapal saja rasanya sudah senaaaaang banget. Mungkin bagi anak-anak hal ini merupakan pengalaman yang menarik, karena perahu-perahu nelayan yang tadinya hanya bisa dilihat di TV ternyata sekarang bisa dipegangnya secara nyata. Ngga lupa keponakanku minta didudukkan di dalam kapal nelayan ini juga ... wichhh dia senyum-senyum lho saat duduk didalam perahu nelayan ini. Tapi karena bau perahu ini amis, keponakanku ngga betah lama-lama .. hahaaa. Dan karena kami sudah merasa puas, akhirnya kami memutuskan untuk cuci kaki, cuci tangan dan anak-anak kecil pada dimandiin.
      Akhirnya kamipun jalan ke kamar mandi yang ada disebelah warung makan. Kamar mandinya lumayan bersih juga lho. Air bersihnya melimpah dan yang terpenting ngga bau pesing. Kalau kita cuci tangan dan kaki bayarnya Rp.2000,-, mandi bayarnya Rp.3000,-. Luamyanlah dengan uang segitu kita bisa menhilangkan lengket-lengketnya air laut di tubuh kita. Lagian air bersih ini kan mereka juga ngga mendapatkan secara gratis, tapi beli per tangki. Tapi sayang aku lupa mengambil gambar kamar mandi yang ada disini, jadi ga ada bukti nyatannya dehh ...maaf kelupaan, harap maklum yaa :)

Bersihnya pantai Drini 


      Masih ada satu cerita nih ... dari tadi jalan-jalan disekitar pantai Drini ini Alhamdulillah aku ngga menjumpai sampah-sampah yang berserakan, baik di bibir pantai maupun disekitarnya. Entah kenapa aku sendiri ngga tahu, karena aku juga ngga sempat bertanya dengan orang-orang sekitar. Padahal disini tidak ada sisitem denda kalau orang buang sampah sembarangan seperti di pantai Indrayanti lhoo. Wah jadi senang aja ngeliatnya, semoga hal ini bukan terjadi pas hari ini saja, tapi memang setiap harinya keadaannya seperti itu. Seandainya semua pantai bersih seperti ini pasti kita jadi tambah betah ya menikmati pemandangan di pantai.


Anak-anak pun merasa nyaman 


      Setelah selesai bersih-bersih badan di kamar mandi, kami pun siap kembali ke kota Yogya lagi. Semua barang bawaan sudah dibereskan dan siap diangkut ke dalam mobil. Keponakanku pun ngga mau ketinggalan minta di beliin cinderamata yang berupa kepompong plus rumahnya. Tuh rumah kepompongnya bentuknya pesawat helikopter, dan kalau kena angin pantai baling-balingnya bisa muter kencang. Lumayanlah bisa menghibur anak-anak kecil. Harga kepompong disini juga bevariasi, menurut besar kecilnya kepompong. Kempompongnya pun ngga kaya' pas aku SD dulu, tapi cangkangnya udah digambar warna-warni. Kepompongnya trendy juga yaaa .. wkwkkk.

Saatnya pulang, jangan ada yang ketinggalan yaaa ...

      Akhirnya kami pun harus meninggalkan pantai Drini dengan membawa banyak kenangan indah yang bisa kami ceritakan dengan orang-orang yang ada di kota Yogya. Puasss deh rasanya liburanku kali ini, meskipun cuma mengunjungi satu pantai saja. Pantai Drini aku berjanji suatu hari nanti akan kembali mengunjungimu .. tungga kami yaaa .. dadaghhhh pantai yang indah ... mmuuuaachhh.






bbb

No comments:

Post a Comment